Menebus Mimpi Dengan Mimpi- mimpi Baru….
Pendidikan adalah alat yang terbukti untuk mengejar ketinggalan bangsa ini dengan bangsa- bangsa yang lain. Tidak sedikit para pelajar dan mahasiswa yang mampu berprestasi dibidang internasional. Dalam lomba- lomba bergengsi , para putra dan putrid Indonesia tidak kalah bahkan mampu mengunguli rival- rivalnya dari Negara- Negara maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banyaknya Negara- Negara lain yang berlomba- lomba memberikan beasiswa, akomodasi selama belajar, hinga adanya ikatan kerjaatau ikatan dinas. Hal yang sangat disesalkan disini yankni banyaknya siswa yang berprestasi tapi tidak dapat melanjutkan pendidikan karena masalah biaya dan terbatasnya kursi dipeguruan tinggi negeri. Tak semua keluarga Indonesia mampu menyekolahkan putra dan putrinya disekolah atau kampus favorit karena terbentur masalah biaya.
Pada visi Kemendiknas 2010-2012 “Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif” serta misi Kemendiknas yaitu ketersediaan, keterjagkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian (K5). Kita sadar bahwa kita hidup di era global yang akses informasi bisa dilakukan dengan cara yang cepat bahkan bisa “real time”. Keadaan ini sangat mempengaruhi proses pendidikan Indonesia.
Pendidikan berfungsi sebagai mesin mobilitas bertikal social – ekonomi dan budaya. Pendidikan tinggi sebagai jenjang pendidikan tertinggi yang merupakan motor penggerak untuk penguatan maupun percepatan perbaikan pendidikan. Peran penidikan khususnya pada pendidikan tinggi yang berbasis budaya akademik sangat penting karena merupakan landasan bagi engembangan sumberdaya manusia bermutu dan inovasi nasional.
Pendidikan tinggi tidak hanya mencetak sumber daya manusia sebagai “supporter” tapi juga “driver” bahkan “enable” bagi pertumbuhan. Untuk menghasilkan mutu pendidikan yangberkualitas dan memposisikan pendidikan tinggi sebagai motor inovasi dan pertumbuhan, maka pemeritah berusaha memastikan adanya pemerataan akses pendidikan yang berkualitas.
Banyak orang mengatakan bahwa pendidikan itu mahal, dan banyak yang mengatakan bahwa untuk pintar itu mahal harganya. Malang untuk anak yang lahir dikeluarga yang berkekurangan dimana mereka ingin pintar tapi terbentur oleh biaya yang tak sedikit. Alih- alih berpikir ingin kuliah, tamat wajib belajar Sembilan tahun saja dirasa sangat bahagia. Dinegri ini selain dilarang sakit, orang miskin juga dilarang sekolah. Yang boleh mencicipi pendidikan bermutu seperti RSBI dan BHP yang biayanya melambung terus setiap tahunnya, dan hanya anak- anak kaya.
Bagaimana anak- anak negeri ini bisa bangkit jika mereka dilarang untuk tak seperti orang tuanya yang bodoh? Daerah Sumatra barat saja sebagai contohnya, masih banyak keluarga miskin ketimbang data- data yang dibuat oleh pemerintah daerah.
Setiap tahunnya angka partisipasi pendidikan selalu dinaikkan, tapi mengapa kualitasnya masih saja tetap sama setiap tahunnya? Setiap tahun jumlah pengangguran “kerah putih” dan “kerah biru” semakin bertambah setiap tahunnya. Jumlah mereka tak sebanding dengan pertumbuhan dunia usaha. Produk pendidikan Indonesia masih sebagai pencari kerja bukan sebagai pembuat lapangan kerja baru. Mereka hanya mengandalkan CPNS yang digelar setiap tahunnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Akar persoalan bangsa ini adalah system pendidikanya, dimana orang- orang miskin dinegri yang kaya raya, jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan murah. Pemerintah terus bereksperimen dengan membuka RSBI dan BHP. Setiap satuan pendidikan bertanggung jawab membiayai hidup sendiri alias mandiri. Diperbolehka mencari dana dari sumbangan masyarakat, swasta dan membukan usaha.
Dunia pendidikan Indonesia memang perlu diselamatkan, jika tidak mau jadi apa anak Indonesia beberapa tahun mendatang. Dari biaya masuk sekolah saja dapat kita lihat walaupun biaya sekolah wajib 9 tahun memang tak dipungut biaya sekolah, tapi pihak sekolah masih saja memungut biaya dari siswanya dengan mengatakan uang buku, atau uang seragam. Dan dari pihak PTN juga melakukan hal yang sama dengan menaikan biaya masuk semakin tinggu setiap tahunnya. Sehingga ada yang lulus UMB atau SNMPTN harus mengundurkan diri dikarenakan tidak cukup biaya.
PTN tugasnya adalah mencerak generasi yang intelektual jangan membebani mereka dengan biaya- biaya yang tak sanggup mereka bayarkan. Anak negeri ini terlalu banyak mimpi hingga mereka biasa menebus mimpi- mimpi mereka dengan mimpi- mimpi baru.
Pihak penyelengara pendidikan harus melalukan perbaikan pada standarisai pendidikan mereka, jangan hanya meminta biaya mahal, tapi tak sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Memperbaiki gedung menambah fasilitas, tapi kualitas yang mereka daptkan sama saja dengan tidak bersekolah. Dalam pendidikan perguruan tinggi saja, membayar uang kuliah yang begitu mahal tapi kadang- kadag dosennya tidak datang atau dosen datang hanya sebentar dan pergi lagi. Mau jadi apa mereka yag mebayar jutaan rupiah setiap semester tapi tak mendapatkan pengetahuan yang sepadan.
Perguruan tinggi mencetak setiap tahunnya pengangguran berpendidikan, mungkin mereka setelah tamat kuliah hanya menjadi penjaga warung atau toko. Sedangkan mereka lulusan fakultas hukum atau fakultas ekonomi. Jika selalu peperti ini, maka semakin bobroklah pemuda dan pemudi kita dalam bidang pendidikan, dan tidak salah jika semakin banyak yang menjadi penjahat.
Maka perlu adanya partisipasi masyarakat dalam lembaga pedidikan tinggi pasti sangat membantu. Namun, ekspasni tersebut harus disertai dengan peningkatan kualitas dan relevansi dengan bersinergi dengan masyarakat industry agar tidak menghasilkan pengangguran terdidik.
aku tidak akan pernah melakukan apapun yang aku anggap tidak masuk akal. hidupku adalah aku..dan hidupmu silakan lakukan apapun pad hidupmu.. aku tidak pernah menyukai orang yang mempermainkan hatiku, jika hanya untuk itu,, anda salah telah memilih saya,. saya tetaplah saya, saya akan menghargai orang yang menghargai saya dan tak pernah membohongi saya, karena jika saya telah dibohongi, maka..akan sulit bagi anda untuk masuk lagi dalam status kpercayaan saya
Mengenai Saya

- Eez_Cyank
- padang, sumatra barat, Indonesia
- jangan buat aku terlau mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar